COMPACT HOUSE IS SOCIAL HOUSE
teks dan grafis oleh Auriza Salim Akbar
Compact house atau rumah ringkas dapat dicapai dengan optimalisasi dan organisasi program-program didalamnya. Akan tetapi pada suatu saat, hal ini ada batasannya, batasannya adalah proporsi manusia itu sendiri. Setiap keluarga yang menempati unit rumah memiliki kebutuhan ruang yang hampir serupa. Masing-masing rumah butuh ruang keluarga, butuh dapur, butuh kamar mandi, butuh area servis, butuh tempat parkir, mungkin juga butuh satpam untuk menjaga kendaraannya. Ruang-ruang servis atau penunjang dipakai ketika diperlukan saja, hal ini adalah inefisiensi. Dalam kumpulan rumah (perumahan) hal ini menjadi inefisiensi yang sangat besar. Kuncinya adalah dengan berbagi (share) fasilitas. Dengan berbagi fasilitas dengan rumah yang lain, kita bisa mencapai efisiensi maksimum.
Pada dasarnya manusia memiliki naluri untuk memiliki sebuah tempat, saya menyebutnya ego teritorial. Dimulai dari membuat batas dari lahan pertanian, petak-petak sawah, kemudian pagar rumah. Hal ini tidak menjadi masalah ketika lahan yang tersedia masih luas, namun ketika lahan sudah semakin terbatas, sedikit demi sedikit manusia harus rela untuk sedikit demi sedikit mengurangi ego teritorial-nya untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik.
Sebagai contoh dengan tipikal rumah strip perumahan saat ini, pengguna hanya mendapatkan lahan sempit didepan sebagai ruang terbuka hijau didepan dan dibelakang rumah, itu juga untuk yang dibagian depan sudah termakan oleh parkir kendaraan. Anak-anak kecil akan bermain dijalan kendaraan. Andaikan jika lahan-lahan sempit dari rumah yang bersebelahan dikumpulkan maka akan menjadi lahan yang cukup besar untuk anak-anak bermain. Belum lagi jika parkir mobil dikumpulkan menjadi satu.
Studi ini adalah tentang menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dari sebuah rumah ringkas lewat sebuah simulasi programming ruang. Studi kasus yang diambil adalah empat unit rumah yang berpunggungan dan bersebelahan dalam sebuah strip perumahan.
GRAPHIC AS A TOOL
Pada suatu hari om Koolhaas pernah berkata:
"The diagram is in fact an organizational and strategic tool for program, it is a diagram of program."
Om Einsenman juga berkata:
"Content is form"
Faktanya sebuah diagram adalah representasi aktual dari program sekaligus bagaimana sebuah program berinteraksi dengan program lainnya. Sebuah diagram dapat menjadi alat (tool) yang fungsional dan fun dalam melihat hubungan dan mensimulasikan sebuah objek didunia nyata, sekaligus langsung berfungsi sebagai materi presentasi.
Skema ini dapat di terapkan dalam berbagai tipe hunian dan ukuran. Dapat diaplikasikan pada rumah darat (landed house) atau hunian massal seperti apartemen dan rumah susun.
STUDI
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan penyatuan program antara rumah-rumah yang berdekatan untuk mencapai efisiensi yang lebih besar dari rumah ringkas yang berdiri sendiri.
Studi ini mengkategorikan sebuah unit hunian kedalam sembilan program, yaitu: parkir, taman, servis, makan, dapur, tv, mandi, penyimpanan dan tidur. Dari kesembilan program ini dapat di break-down ke banyak program turunan lainnya.
Dalam kerangka eksplorasi ruang-ruang mana saja yang dapat di-share, diagram tingkat privasi menjadi alat yang pertama. Ruang dengan tingkat privasi lebih rendah meningkatkan kemungkinan penerimaan oleh pengguna untuk menggunakannya bersama dengan orang lain. Sebaliknya ruang dengan tingkat privasi lebih tinggi atau yang paling tinggi membuat orang lebih sulit untuk menerimanya dalam berbagi bersama orang lain.
Sembilan program dasar ini dapat diurutkan berdasarkan apa yang kita identifikasi sebagai tingkat privasi. Tingkat privasi yang selama ini kita kenali pada dasarnya merupakan generalisasi dari berbagai macam preferensi pengguna. Pada awalnya kita dapat memanfaatkan pembagian privasi ini sebagai titik mula kita melakukan studi, namun dimungkinkan juga bagi kita untuk membalik cara pandang ini. Sudah banyak ditemui kelompok rumah yang berbagi taman, tempat parkir dsb, tapi masih sangat jarang rumah yang ditemukan berbagi area dengan tingkat privasi paling tinggi, contohnya berbagi kamar tidur?
Kemudian satu unit ini didampingkan dengan tiga unit lainnya untuk mensimulasikan tipikal rumah di perumahan. Parkir mobil didepan, taman, ruang servis dengan akses langsung ke jalan, kamar tidur dan kamar mandi dibagian belakang, mensimulasikan area dengan tingkat privasi paling tinggi.
Iterasi A.01
Pada iterasi pertama, kita menshare dua fungsi dasar yang paling rendah tingkat privasinya yaitu parkir kendaraan dan taman. Pada gambar disebelah kiri, masing-masing unit masih berdiri sendiri dengan fungsi yang lengkap, kemudian fungsi parkir kendaraan digabungkan dengan tiga unit bangunan yang lain, sehingga untuk pengamanan, mereka cukup patungan membayar satu satpam untuk menjaga mobil mereka berempat. Pengaturan ini sekaligus menyederhanakan sirkulasi kendaraan dalam kompleks perumahan yang lebih besar.
Gambar sebelah kanan memshare fungsi taman, taman yang tadinya kecil-kecil untuk setiap rumah, ketika digabungkan menjadi satu taman yang besar. Anak-anak mereka tidak perlu bermain dijalan raya, sekaligus memudahkan pengawasan orang tua terhadap mereka, karena anak-anak tidak perlu bermain jauh.
Iterasi A.02
Berikutnya kita mengkombinasikan hasil dari iterasi yg pertama. Pada diagram sebelah kiri atas, kita menggabungkan fungsi taman dan fungsi parkir. Bagian pusat dari cluster ini menjadi daerah dengan privasi yang paling rendah, kemudian secara bertahap bagian yang terluar merupakan area dengan privasi paling tinggi, kamar mandi dan ruang tidur terletak di lapisan paling luar. Ruang keluarga terletak ditepi taman bersama, taman dapat menjadi perlebaran ruang keluarga dimasing-masing rumah, menjadi pemandangan dan memudahkan pengawasan anak yang bermain.
Perkembangan selanjutnya dari diagram ini ada disebelah kanan atas, ruang keluarga dari dua rumah yang bersebelahan mulai dishare.. jadi dua unit rumah menempati ruang keluarga yang sama. selain ruang keluarga, dishare juga ruang service, jadi daripada masing-masing rumah membayar asisten rumah tangganya sendiri-sendiri, mereka dapat membayar bersama asisten rumah tangga untuk melayani dua rumah.
Iterasi A.03
Pada iterasi ketiga ini, saya memikirkan kemungkinan ekstrim untuk mereduksi ruang-ruang privat sampai ke titik yang paling esensial. Ruang-ruang apa saja yang sebenarnya paling esensial di tempati sendiri, dan ruang-ruang lainnya dapat berbagi. Saya menyimpulkan kamar tidur, kamar mandi dan ruang penyimpanan adalah ruang yang mutlak ditempati sendiri.
Jika melihat diagram diatas, skema dasarnya masih sama dengan iterasi sebelumnya, masih terdapat empat unit bangunan, hanya saja fungsinya sudah diatur ulang. Diskema ini program ruang keluarga, dapur, ruang makan dan ruang service dishare dan dikumpulkan dalam satu tempat. Tiap-tiap unit bangunan melayani satu fungsi bersama, misalnya ada rumah yang menjadi unit ruang keluarga, ada yang menjadi unit servis, ada yang menjadi unit masak kemudian makan bersama di unit lainnya.
Akhir
Perangkat program-diagram ini dapat melahirkan banyak sekali kemungkinan tentang share housing. Tiga iterasi diatas hanya sebagian kecil dari eksperimen yang saya lakukan dengan perangkat ini. Jika ada waktu dan mood mungkin saya akan lanjutkan pembahasannya.
sumber bacaan:
http://cisar.blogspot.com/2011/01/beyond-program-on-diagram-in-oma-and.html